KATA
PENGANTAR
Segala
puji hanya milik Allah Ta’ala, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga
selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW., kepada keluarga, sahabat, dan kepada
seluruh umatnya hingga akhir zaman.
Mengingat begitu
besarnya sumbangsih peran pendidikan dalam perkembangan sosial kehidupan
manusia maka kehidupan anak dalam menelusuri perkembangannya itu pada dasarnya
merupakan kemampuan mereka berinteraksi dengan lingkungan. Pada proses
integrasi dan interaksi ini faktor intelektual dan emosional mengambil peranan
penting. Proses tersebut merupakan proses sosialisasi yang mendudukkan
anak-anak sebagai insan yang secara aktif melakukan proses sosialisasi.
Makalah ini memaparkan
konsep perkembangan sosial anak sekolah dasar, faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan sosial, karakteristik perkembangan social pada anak, dan manfaat
mempelajari perkembangan sosial anak sekolah dasar. Makalah ini merupakan tugas
kelompok yang disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perkembangan
Peserta Didik yang dibina oleh Syarif Hendrayana S.Pd, M.Pd.
Akhirul kalam,
terimakasih kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak membantu kami atas
sumbangsih pemikiran berharga bagi penulisan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam proses penyelenggaraan
pendidikan. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan guna kelengkapan
makalah ini. Sesungguhnya hanya Allah Dzat Yang Maha Sempurna.
Purwakarta,
Februari 2013
Penulis
|
DAFTAR ISI
Halaman
KATA
PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR
ISI....................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN ………………………………………………….... 1
A. Rasional. ............................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah ............................................................................... 2
C.
Tujuan Penulisan.............................................................................. ... 2
D.
Prosedur
Pemecahan Masalah.............................................................. 3
E.
Sistematika
Penulisan ...................................................................... ... 3
BAB
II PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK SD ………………………..... 4
A. Pengertian Perkembangan Sosial............................................................ 4
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial
.................... 5
C. Karakteristik Perkembangan Sosial Anak SD ....................................... 7
D. Tujuan Mempelajari Perkembangan Sosial Anak SD
........................... 10
BAB
III KESIMPULAN .................................................................................. 12
DAFTAR
PUSTAKA ........................................................................................ iii
|
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
Menurut Yusuf (2008:180) Perkembangan Sosial
adalah pencapaian kematangan dalam hubungan social. Dapat juga dikatakan
sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok,
tradisi dan moral (agama).
Sedangkan
menurut Muijs dan Reynolds (2008:201) Hubungan sebaya sangat penting bagi perkembangan
anak. Teman memberikan companionship (perkawanan)
dan dukungan, memungkinkan anak untuk mengambil bagian di dalam
kegiatan-kegiatan sosial-rekreasional yang tidak dapat dilakukan sendiri, yang
penting bagi perkembangan keterampilan sosial anakPendidikan yang baik tentu
akan memberi sumbangan yang baik pula pada semua bidang pertumbuhan individu.
Menurut Sunarto dan Hartono (2006:126)
Lingkungan sosial memberikan banyak pengaruh terhadap pembentukan berbagai
aspak kehidupan, terutama kehidupan sosio-psikologis. Manusia sebagai makhluk
sosial, senantiasa berhubungan dengan sesama manusia. Bersosialisasi pada
dasarnya merupakan proses penyesuaian terhadap lingkungan kehidupan sosial,
bagaimana seharusnya seseorang hidup dalam kelompoknya, baik dalam kelompok
kecil maupun kelompok masyarakat luas.
|
|
Berdasarkan redaksi diatas maka dianggap
perlu disusun sebuah makalah dengan judul Perkembangan Sosial Anak Sekolah
Dasar.
B. Rumusan masalah
Dalam
makalah ini perlu kiranya untuk merumuskan permasalahan agar sistematik dan
spesifik dalam memberikan arah permasalahan. Adapun rumusan masalah sebagai
berikut:
1.
Apa yang
dimaksud dengan perkembangan sosial anak sekolah dasar?
2.
Apa saja faktor
yang mempengaruhi perkembangan sosial anak sekolah dasar?
3.
Bagaimana karakteristik
perkembangan sosial anak sekolah dasar?
4.
Untuk apa guru
mempelajari perkembangan sosial anak sekolah dasar?
C.
Tujuan
Penulisan
Tujuan
yang hendak dicapai pada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian perkembangan sosial anak sekolah dasar
2.
Mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak sekolah dasar
3. Mengetahui karakteristik perkembangan sosial anak
sekolah dasar
4.
|
D.
Prosedur
Pemecahan Masalah
Untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan pada rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka penulis
akan menempuh langkah-langkah yang diperlukan yang diantaranya sebagai berikut
:
1.
Studi literatur, yaitu
dengan cara mengumpulkan buku-buku yang berkaitan dengan materi.
2.
Memilih dan memilah
serta mempelajari dan menganalisis data literatur yang telah diperoleh.
3.
Membuat makalah.
E.
Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan yang meliputi
rasional, rumusan masalah, tujuan penulisan, prosedur pemecahan masalah, dan
sistematika penulisan.
Bab
II Tinjauan pustaka yang meliputi Pengertian Perkembangan
Sosial, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Sosial, Karakteristik Perkembangan Sosial Anak SD, Tujuan Mempelajari
Perkembangan Sosial Anak SD,
Bab III Kesimpulan
BAB II
PERKEMBANGAN
SOSIAL ANAK SEKOLAH DASAR
A.
Pengertian Perkembangan Sosial
Menurut
Yusuf (2008:180) Perkembangan Sosial adalah pencapaian kematangan dalam
hubungan sosial.
Dapat juga dikatakan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri dengan
norma-norma kelompok, tradisi dan moral (agama). Perkembangan sosial pada anak sekolah dasar ditandai dengan adanya
perluasan hubungan, disamping dengan keluarga juga dia mulai membentuk ikatan
baru dengan teman sebaya (peer group) atau
teman sekelas, sehingga ruang gerak hubungan sosialnya telah bertambah luas.
Pada
awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki
kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak diperoleh
dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang
dilingkungannya.
Kebutuhan berinteraksi dengan orang lain telah dirsakan sejak usia enam
bulan, disaat itu mereka telah mampu mengenal manusia lain, terutama ibu dan
anggota keluarganya. Anak mulai mampu membedakan arti senyum dan perilaku
sosial lain, seperti marah (tidak senang mendengar suara keras) dan kasih
sayang.
Menurut
Sunarto dan Hartono (2006:128) Hubungan sosial (sosialisasi) merupakan hubungan
antar manusia yang saling membutuhkan. Hubungan sosial mulai dari tingkat
sederhana dan terbatas, yang didasari oleh kebutuhan yang sederhana. Semakin
dewasa dan bertambah umur, kebutuhan manusia menjadi kompleks dan dengan
demikian tingkat hubungan sosial juga berkembang amat kompleks.
|
|
Dari
beberapa pengertian diatas
dapat dimengerti bahwa semakin bertambah usia anak maka semakin
kompleks perkembangan sosialnya, dalam arti mereka semakin
membutuhkan orang lain. Tidak dipungkiri lagi bahwa manusia adalah makhluk
sosial yang tidak akan mampu hidup sendiri, mereka butuh interaksi dengan
manusia lainnya, interaksi sosial merupakan kebutuhan kodrati yang dimiliki
oleh manusia.
B. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak
Faktor
yang dapat mengganggu proses sosialisasi anak, menurut Soetarno dalam Shinta
(16: http://www.slideshare.net/shinta1304/perkembangan-sosial-anak-usia-sd)
berpendapat bahwa ada dua faktor utama yang mempengaruhi perkembangan sosial
anak, yaitu faktor lingkungan keluarga dan faktor dari luar rumah atau luar
keluarga. Penjelasan dari dua faktor tersebut adalah:
1.
Faktor Keluarga
Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan sosial anak.
Diantara faktor yang terkait dengan keluarga dan yang banyak berpengaruh
terhadap perkembangan sosial anak adalah hal-hal yang berkaitan dengan: (a) Status
sosial ekonomi keluarga, (b) Keutuhan keluarga, dan (c) Sikap dan
kebiasaan orang tua.
|
Pengalaman sosial awal diluar rumah melengkapi pengalaman didalam rumah
dan merupakan penentu yang penting bagi sikap sosial dan pola perilaku anak.
Sedangkan menurut Hurlock (1978:44) menambahkan faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan sosial anak, yaitu faktor pengalaman awal yang diterima anak.
Pengalaman sosial awal sangat menentukan perilaku kepribadian selanjutnya.
a. Faktor teman sebaya
Makin bertambah
umur, si anak makin memperoleh kesempatan lebih luas untuk mengadakan
hubungan-hubungan dengan teman-teman sebayanya, sekalipun dalam kenyataannya
perbedaan-perbedaan umur yang relatif besar tidak menjadi sebab tidak adanya
kemungkinan melakukan hubungan-hubungan dalam suasana bermain.
b. Keragaman budaya
Bagi
perkembangan anak didik keragaman budaya sangat besar pengaruhnya bagi mental
dan moral mereka. Ini terbukti dengan sikap dan prilaku anak didik selalu
dipengaruhi oleh budaya-budaya yang ada di lingkungan tempat tinggal mereka.
Pada masa-masa perkembangan, seorang anak didik sangat mudah dipengaruhi oleh
budaya-budaya yang berkembanga di masyarakat, baik budaya yang membawa ke arah
prilaku yang positif maupun budaya yang akan membawa ke arah prilaku yang
negatif.
c. Media Massa
Media massa
adalah faktor lingkungan yang dapat merubah atau mempengaruhi prilaku
masyarakat melalui proses-proses. Media massa juga sangat besar pengaruhnya
bagi perkembangan seseorang, dengan adanya media massa, seorang anak dapat
mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan dengan pesat. Media massa dapat
merubah prilaku seseorang ke arah positif dan negatif.
|
Faktor Pendukung perkembangan
anak, antara lain :
(1) Terpenuhi kebutuhan gizi pada anak tersebut, (2) Peran aktif orang tua, (3)
Lingkungan yang merangsang semua aspek perkembangan anak, (4) Peran aktif anak,
(5) Pendidikan orang tua.
Di sekolah, guru membimbing perkembangan kemampuan sikap, dan hubungan
sosial yang wajar pada peserta didiknya. Hubungan sosial yang sehat dalam
sekolah dan kelas seyogyanya diprogram, dikreasikan, dan dipelihara
bersama-sama dalam belajar, bermain dan berkompetisi sehat. Sekolah
mengupayakan layanan bimbingan kepada peserta didik. Bimbingan selain untuk
belajar adalah untuk penyesuaian diri ke dalam lingkungan atau juga penyerasian
terhadap lingkungannya. Kepada siswa diajarkan tentang disiplin dan aturan melalui
keteraturan atau conformity yang disiratkan dalam tiap
pelajaran (Sinolungan, 2001:72).
C. Karakteristik Perkembangan Sosial Anak SD
Berikut
adalah karakteristik perkembangan sosial anak pada usia sekolah dasar yaitu
minat terhadap kelompok makin besar, mulai mengurangi keikutsertaannya pada
aktivitas keluarga. Pengaruh yang timbul pada keterampilan sosialisasi anak
diantaranya berikut ini:
1. Membantu
anak untuk belajar bersama dengan orang lain dan bertingkah laku yang dapat
diterima oleh kelompok,
2. Membantu
anak mengembangkan nilai-nilai sosial lain diluar nilainya, dan
3. Membantu
mengembangkan kepribadian yang mandiri dengan mendapatkan kepuasan emosional
dari rasa berkawan.
|
Perkembangan sosial yang di alami anak adalah proses penerimaan social.
Berkenan dengan penerimaan sosial Hurlock (1978:46) mengemukakan beberapa
tahapan (stage) dalam penerimaan kelompok teman sebaya adalah sebagai berikut:
1. Reward
Cost Stage
Pada stage ini ditandai
adanya harapan yang sama, aktivitas yang sama dan kedekatan.
2. Normative
Stage
Pada stage ini ditandai
oleh dimilik nilai yang sama, sikap terhadap aturan, dan sanksi yang diberikan
biasanya terjadi pada anak kelas 4 dan 5.
3. An
Emphatic Stage
Pada Stage ini di
miliknya pengertian, pembagian minat, self disclosure adanya kedekatan yang
mulai mendalam di kelas 6.
Melalui
pergaulan atau hubungan sosial, baik dengan orang tua, anggota keluarga, orang
dewasa lainnya maupun teman bermainnya, anak Usia Sekolah Dasar mulai
mengembangkan bentuk-bentuk tingkah laku sosial, diantaranya:
1. Pembangkangan
(Negativisme)
Bentuk tingkah laku
melawan. Tingkah laku ini terjadi sebagai reaksi terhadap penerapan disiplin
atau tuntutan orang tua atau lingkungan yang tidak sesuai dengan kehendak anak.
Sikap orang tua terhadap anak seyogyanya tidak memandang pertanda mereka anak
yang nakal, keras kepala, tolol atau
sebutan negatif lainnya, sebaiknya orang tua mau memahami sebagai proses
perkembangan anak dari sikap dependent menuju kearah independent.
2. Agresi
(Agression)
Yaitu perilaku
menyerang balik secara fisik (nonverbal) maupun kata-kata (verbal). Agresi
merupakan salah bentuk reaksi terhadap rasa frustasi (rasa kecewa karena tidak
terpenuhi kebutuhan atau keinginannya). Biasanya bentuk ini diwujudkan dengan
menyerang seperti ; mencubit, menggigit, menendang dan lain sebagainya. Sebaiknya
orang tua berusaha mereduksi, mengurangi agresifitas anak dengan cara
mengalihkan perhatian atau keinginan anak. Jika orang tua menghukum anak yang
agresif maka egretifitas anak akan semakin memingkat.
3.
|
Sikap ini terjadi jika
anak merasa tersinggung atau terganggu oleh sikap atau perilaku anak lain.
4. Menggoda
(Teasing)
Menggoda merupakan
bentuk lain dari sikap agresif, menggoda merupakan serangan mental terhadap
orang lain dalam bentuk verbal (kata-kata ejekan atau cemoohan) yang
menimbulkan marah pada orang yang digodanya.
5. Persaingan
(Rivaly)
Yaitu keinginan untuk
melebihi orang lain dan selalu didorong oleh orang lain. yaitu persaingan
prestice (merasa ingin menjadi lebih dari orang lain).
6. Kerja
sama (Cooperation)
Yaitu sikap mau bekerja
sama dengan orang lain.
7. Tingkah
laku berkuasa (Ascendant behavior)
Yaitu tingkah laku
untuk menguasai situasi sosial, mendominasi atau bersikap bossiness. Wujud dari
sikap ini adalah ; memaksa, meminta, menyuruh, mengancam dan sebagainya.
8. Mementingkan
diri sendiri (selffishness)
Yaitu sikap egosentris
dalam memenuhi interest atau keinginannya.
9. Simpati
(Sympathy)
Yaitu sikap emosional
yang mendorong individu untuk menaruh perhatian terhadap orang lain mau
mendekati atau bekerjasama dengan dirinya.
D.
|
Seorang guru harus mengetahui
tentang perkembangan sosial anak karena sangat berpengaruh terhadap tingkah
laku seorang anak. Manfaat
mempelajari psikologi perkembangan yang di dalamnya terdapat meteri perkembangan
social anak sekolah dasar bagi guru atau calon guru, yaitu sebagai berikut :
1. Guru/calon guru dapat menghadapi anak
didiknya secara tepat sesuai dengan sifat-sifat khas yang ditampilkan anak
didiknya itu. Sebagi contoh : anak berumur 6-12 tahun yang perkembangannya
normal menunjukkan tingkah laku produktif tinggi. Pada periode ini anak ingin
berbuat sesuatu yang menunjukkan hasil, memiliki ide yang banyak, yang ingin
ditampilkannya. Oleh karena itu guru hendaknya memberi kesempatan dan
rangsangan agar anak dapat mengembangkan berbagai keterampilan.
Guru/calon guru dapat Guru/calon
guru dapat menghadapi anak didiknya secara tepat sesuai dengan sifat-sifat khas
yang ditampilkan anak didiknya itu.
Guru/calon guru dapat
2. memilih dan menentukan tujuan materi
dan strategi belajar yang sesuai dengan tingkat kemampuan intelektual anak
didik. Siswa sekolah dasar khususnya kelas rendah, sedang dalam tahap berfikir
konkrit permulaan. Oleh karena itu tujuan belajar hendaknya yang sederhana dan
dalam bentuk tingkah laku yang jelas. Demikian pula materi belajar hendaknya
terkait dengan pengalaman anak yang ada disekitarnya. Contoh : Anak dalam
belajar membaca, maka materi belajar hendaknya terdiri dari kata-kata yang
pernah dialami atau dipahami anak melalui pengalaman lingkungannya.
3. Guru/calon guru dapat menghadapi anak
dengan benar dalam bentuk tingkah laku yang benar. Guru yang mempelajari
psikologi perkembangan menyadari bahwa anak yang dihadapinya adalah sedang
dalam proses perkembangan. Contoh : Wajarlah anak melakukan kesalahan dalam
tingkah laku, karena kekurang tahuan dan kekurang mampuannya.
4. Guru/calon guru dapat terhindar dari
pemahaman yang salah tentang anak, khususnya mengenai keragaman proses
perkembangan anak mempengaruhi kemampuannya dalam belajar. Ada anak yang cepat
dan ada anak yang lambat perkembangan kemampuannya. Sebagai contoh :
memperlakukan anak di dalam kelas tidaklah sama, karena pada prinsipnya akan
kita jumpai paling tidak tiga kelompok anak taraf kemampuan yang berbeda yaitu
anak yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
|
BAB
III
KESIMPULAN
Dapat
disimpulkan bahwa,
1. Perkembangan
Sosial adalah pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Dapat juga
dikatakan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma
kelompok, tradisi dan moral (agama).
Perkembangan sosial pada anak sekolah dasar ditandai dengan adanya perluasan
hubungan, disamping dengan keluarga juga dia mulai membentuk ikatan baru dengan
teman sebaya (peer group) atau teman
sekelas, sehingga ruang gerak hubungan sosialnya telah bertambah luas.
2. Ada dua faktor utama
yang mempengaruhi perkembangan sosial anak, yaitu faktor lingkungan keluarga
dan faktor dari luar rumah atau luar keluarga. Dan Faktor Pendukung perkembangan anak, antara lain : (a) Terpenuhi kebutuhan gizi pada
anak tersebut, (b) Peran aktif orang tua, (c) Lingkungan yang merangsang semua
aspek perkembangan anak, (e) Peran aktif anak, (f) Pendidikan orang tua.
3. Karakteristik
perkembangan sosial anak pada usia sekolah dasar yaitu minat terhadap kelompok
makin besar, mulai mengurangi keikutsertaannya pada aktivitas keluarga.
Pengaruh yang timbul pada keterampilan sosialisasi anak diantaranya berikut
ini:
a. Membantu
anak untuk belajar bersama dengan orang lain dan bertingkah laku yang dapat
diterima oleh kelompok,
b. Membantu
anak mengembangkan nilai-nilai sosial lain diluar nilainya, dan
c.
Membantu mengembangkan
kepribadian yang mandiri dengan mendapatkan kepuasan emosional dari rasa
berkawan.
4.
|
|
DAFTAR
PUSTAKA
Hartono
dan Sunarto. (2006). Perkembangan Peserta
Didik. Jakarta: PT Rineka Cipta
Jakarta.
Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan; Suatu pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan,
Diterjemahkan oleh Istiwidayanti dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga.
Muijs
dan Reynolds. (2008). Effective Teaching.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sinolungan,
A. E. (2001). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Manado: Universitas Negeri Manado.
______. (2011). Perkembangan Sosial Anak Usia SD.
[Online]. Tersedia: http://www.slideshare.net/shinta1304/perkembangan-sosial-anak-usia-sd/[16-2-2013].
______. (2011). Perkembangan Sosial Anak Usia SD/MI.
[Online]. Tersedia: http://adibazhamutiara.blogspot.com/2011/03/perkembangan-sosial-anak-usia-sdmi.html/[16-2-2013].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar