Sabtu, 27 April 2013

Promosi :)






      Ayo ayo yang suka menari atau fashion show busana daerah, ada tempat penyewaan baju tari dan baju adat/daerah yang bagus nih hehe..
      Tersedia juga untuk tarian kreasi, gaun, kebaya, tarian badut/blackdikdot, tari piring, dinding pakdinding, dll. oh iya nih daftar baju daerah yang tersedia :) cekidot...

1. Baju daerah DKI Jakarta : Kebaya
2. Baju daerah Jawa Barat : Kebaya
3. Baju daerah Jawa Tengah : Kebaya
4. Baju daerah Lampung
5. Baju daerah Padang
6. Baju daerah Bali
7. Baju daerah Aceh
8. Baju daerah Kalimantan
9. Baju daerah Sulawesi
10. Baju Bodo
11. Baju daerah Maluku
12. Baju daerah Irian

dan masih banyaaaaaaaak lagi koleksi yang lainnya, ditunggu yaa :)


Teori-Teori Perkembangan



Teori adalah keyakinan umum yang membantu kita menjelaskan apa yang kita amati dan membuat prediksi. Teori yang baik memiliki hipotesis, yang merupakan asumsi yang harus diuji.
A.    TEORI TEORI PERKEMBANGAN
1.      Teori psikoanalitis
2.      Teori kognitif
3.      Teori perilaku dan belajar sosial
4.      Teori Etologis
5.      Teori Ekologis
6.      Orientasi teoritis eklektis

B.     PENJELASAN
1.       Teori Psikoanalitis
Dua teori psikoanalitis yang penting adalah teori Freud dan teori Erikson.
           Freud mengatakan kepribadian terdiri dari 3 struktur : id, ego dan superego dan bahwa kebanyakan pemikiran bersifat tidak disadari. Tuntunan struktur kepribadian yang saling bertentangan menyebabkan kecemasan. Mekanisme pertahanan, khususnya refrensi melindungi ego dan mengurangi kecemasan. Freud yakin bahwa Masalah berkembang karna pengalaman masa anak-anak sebelumnya. Ia mengatakan bahwa individu melampauwi 5 tahap psikoseksual : oral, anal, vhallic, latency dan genital. Selama tahap vhallic, oedipus complex merupakan sumber konflik.
   Erikson mengembangkan suatu teori yang menekankan. Tahap psikososial : kepercyaan versus ketidak percayaan ; otonomi versus rasa malu dan ragu-ragu ; prakarsa versus rasa bersalah dan lain lain.
2.       Teori Kognitif
Dua teori kognitif yang penting adalah teori perkembangan kognitif dari Piaget dan Teori Pemerosesan Informasi.
       Piaget mengatakan bahwa anak-anak melampaui 4 tahap perkembangan kognitif, yaitu : sensorimotiri, praoperasional, operasional konkrit, dan operasional formal.
       Teori pemerosesan informasi, mengenai bagaimana individu memproses informasi tentang dunianya, yang meliputi : bagaimana informasi masuk kedalam pikiran, bagaimana informasi di simpan dan disebarkan. Dan bagai mana informasi diambil kembali untuk memungkinkan kita berfikir dan memecahkan masalah.
3.       Teori Perilaku dan Belajar Sosial
             Behaviorisme menekankan bahwa kognisi tidak penting dalam memahami prilaku. Menurut B.F. Skinner, seorang pakar behavioris terkenal, perkembangan adalah perilaku yang diamati, yang ditentukan oleh hadiah dan hukuman yang diperoleh anak dari lingkungannya.
       Teori belajar sosial yang dikembangkan oleh Albert Bandura dan Kawan-Kawan, menyatakan bahwa lingkungan adalah faktor penting yang mempengaruhi prilaku, tetapi proses-proses kognitf tidak kalah pentingnya. Menurut pandangan belajar sosial, manusia memiliki kemampuan untuk mengendalikan tingkah laku dan perilakunya sendiri.

4.       Teori Etologis
             Konrad Lorenz adalah salah seorang pengembang penting teori ekologi. Etologi menekankan landasan biologis dan evolusioner perkembangan. Penanaman (imprinting) dan periode penting (critical period) merupakan konsep kunci.
5.       Teori Ekologi
             Dalam teori ekologi Brofenbenner ada 5 sistem lingkungan yang penting : mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem dan kronosistem.
6.       Orientasi teoritis Eklektis
       Tidak satupun teori dapat menjelaskan komleksitas perkembangan masa hidup yang kaya dan mengagumkan. Masing-masing teori memberikan sumbangan yang berbeda, dan barangkali strategi yang paling bijaksana adalah mengadopsi perspektif teoritis eklektis jika kita ingin memahami perkembangan masa hidup secara lengkap. Sebagai suatu perspektif, pandangan masa hidup mengkoordinasikan sejumlah prinsip teoritis tentang hakekat perkembangan. Dengan mempertimbangkan gagasan-gagasan tentang perspektif masa hidup bersama dengan teori-teori perkembangan yang ada maka dapat doperoleh suatu rasa konsep teoritis yang penting dalam memahami perkembangan masa hidup.






Referensi

Yusuf, Syamsu. (2008). Psikologi Perkembangan Anak&Remaja. Bandung:PT Remaja Rosdakarya
Budiamin, Amin dkk. (2006). Perkembangan Peserta Didik. Bandung:UPI PRESS
                                                 
Lukman, Ali. (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka

Agustiani, Hendriati. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung:PT Refika Aditama
______. (2012). Karakteristik Perkembangan. [Online]. Tersedia:  http://zhuldyn.wordpress.com/materii-lain/perkembangan-peserta-didik/karekteristik-perkembangan-kognitif-anak-sd/[18-4-2013].

Jumat, 26 April 2013

Membuat Karya dari Lilin atau Clay

                 Membuat Karya dari Lilin atau Clay

       Ternyata dari lilin atau clay dapat dibuat ber macam macam karya seni rupa yang menarik. Berikut karya saya dan teman-teman saya...














































       Semoga dapat menginspirasi :)



Kotak Tisu ‘Twinners’



Kotak Tisu ‘Twinners’
          Awalnya dari tugas ricycle yang diberikan dosen pembimbing saya. Proses pembuatan dibantu oleh Dyah Susilawati (sahabatku yang unyu J). Cekidot hehe
Siapkan bahan-bahan berupa:
1.     Gunting
2.    Lem fox
3.    Lidi
4.    Kardus Bekas
5.    Koran
6.    Cat/Pewarna
7.    Pernak-pernik untuk hiasan
Langkah-langkah Pembuatan:
1.     Siapkan kardus bekas dan bentuk seperti kotak tisu yaitu berbentuk balok. Lalu lubangi bagian tengah atas dari balok tersebut. 


2.    Bagi 1 halaman Koran menjadi 8 bagian sama besar (lakukan terus menerus). Lalu buat gulungan atau lintingan Koran dari lidi dan kemudian rekatkan bagian akhir lintingan menggunakan lem agar rekat. (Buat lintingan Koran sebanyak banyaknya).

3.    Tempelkan satu persatu lintingan Koran tersebut pada sisi-sisi balok/kotak tisu. Rekatkan dengan lem serta lakukan ini dengan sabar dan teliti agar hasilnya memuaskan.

4.    Setelah semua bagian sisi balok/kotak tisu tersebut telah ditempelkan dengan lintingan Koran, langkah selanjutnya adalah pewarnaan menggunakan cat/pewarna. Beri warna (sesuai dengan keinginan) menggunakan Kuas secara rata dan menyeluruh.

5.    Lapisi Kotak Tisu tersebut dengan lem agar warnanya mengkilat dan tidak lengket. Diamkan beberapa saat agar lem kering.

6.    Beri hiasan sesuai dengan keinginan. Dapat ditaburi glitter atau kain flannel dan pita untuk mempercantik.
7.    Jadilah kotak tisu yang cantik dan simple. Hasta Karya dari bahan bekas.